Friday 29 May 2009

Sabar

Lagi berpikir tentang kesabaran. Di perjanjian baru, Abraham dipuji karena kesabarannya menanti janji Tuhan. Dia harus menunggu 25 tahun sampai janji itu terlaksana. Mana umur sudah mepeth, alias dah tuir... masih harus nunggu pulak sampai 25 tahun.

Kenapa Abraham bisa sabar?

Setiap ada kothbah atau tulisan yang mengajak orang Kristen untuk sabar... sabar... sabar... gue selalu bingung. Gimana ya bisa sabar? Sabar itu susah.... susah banget. Apapun yang namanya menunggu itu susah.

Tapi kemarin gue mendengar kothbah seorang pendeta, dan dia bilang ketika kita menunggu janji itu datang, fokuslah ke si Pemberi janji. To the giver, not the gift. To the healer not the healing. To the Restorer, not the retoration. Hadiah, kesembuhan, pemulihan pasti datang. Tapi mari mengarahkan fokus kita pada Bapa di sorga. Carilah dulu kerajaan sorga dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu.

Mungkin itu yang bikin Abraham sabar.

No comments: